REKOMENDASI
KONFERENSI NASIONAL PENGELOLA ZAKAT
Wisma Syahida, Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
Tanggal 20-21 Sya’ban/ 5-6 Oktober 2004
Setelah mendiskusikan berbagai permasalahan zakat yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia dan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1425H yang juga merupakan bulan zakat, kami para peserta Konferensi Nasional Pengelola Zakat yang diselenggarakan pada tanggal 5-6 Oktober 2004 di Jakarta, merekomendasikan :
1. Meminta kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono dan M Jusuf Kalla untuk pada bulan Ramadhan ini mempelopori “GERAKAN PEMBAYARAN ZAKAT MELALUI LEMBAGA” sehingga dana zakat termobilisasi dan dapat didayagunakan secara optimal.
2. Setelah Undang-Undang Wakaf disyahkan oleh DPR pada tanggal 28 September 2004, maka pemerintah harus segera menyosialissikan keberadaan dan substansi UU tersebut kepada masyarakat dan dapat segera diimplementasikan isinya.
3. Karena profesi Amil Zakat adalah profesi yang telah ditetapkan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an, maka sudah selayaknya profesi Amil Zakat dapat duduk sejajar dengan profesi lainnya di tengah masyarakat seperti: dokter, insinyur, arsitek dan akuntan. Oleh karena itu mendorong para Amil Zakat untuk segera membentuk Organisasi Profesi Amil Zakat. Misalnya dengan mendirikan Ikatan Amil Zakat Indonesia (IKAZI).
4. Karena kedudukan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat diakui keberadaannya di dalam UU No.38 Tahun 1999, maka proses pengukuhan LAZ yang telah memenuhi persyaratan tidak dihambat, termausk yang juga perlu ditindaklanjuti adalah pengaturan kedudukan LAZ pada tingkatan Kabupaten atau Kota karena tidak diatur lagi pada keputusan Menteri Agama No.373 Tahun 2003.
Demikian rekomendasi kami untuk dapat diketahui dan ditindaklanjuti. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan dana zakat di Indonesia.
Jakarta, 6 Oktober 2004
Ditandatangani Oleh
1. Pandapotan Simatupang (LAZ Peduli Ummat Waspada, Medan)
2. Adi Apriliansyah (LAZ Dompet Sosial Insan Mulia, Sumsel)
3. Efri S. Bahri (Dompet Dhuafa Republika)
4. Eri Taufik (Dompet Dhuafa Bandung)
5. Abdul Basid Budiman (LAZ Solo Peduli, Jateng)
6. Muhammad Rum (Jogya Peduli)
7. Saifuzzuhri (LAZ Dompet Sosial Muslim Bali)
8. Yohandromeda Syamsu (Radar Banjar Peduli, Kalsel)
9. Maskur Yusuf (LAZ Al Markaz Al Islami)
10. Mohammad Mulyana (Dompet Dhuafa Bandung)
11. Enny Rohmania (Dompet Dhuafa Republika)
12. Prima Hadi Putra (Manuntung Peduli, Balikpapan)
13. Ahmad Juwaini (Dompet Dhuafa Republika)