Oleh : Efri S. Bahri, SE., Ak., M.Si *)
Alhamdulillah untuk pertama kalinya berkunjung ke Sulit Air kabupaten Solok. Selama ini dalam persepsi kami Nagari Sulit Air ini memang sulit untuk mendapatkan air.
“Nah itu dulu, Da”, sahut teman kami, Ridwan yang memandu kami selama berada di Sulit Air.
“Memang karena sulitnya air, maka kehidupan ekonomi kami pun jadi sulit. Sehingga banyak yang merantau. Alhamdulillah mereka yang merantau bisa sukses dan kemudian berupaya membangun kampung halaman”, tambah Ridwan.
Selama di Sulit Air kami sempatkan naik ke Jenjang Seribu. Lokasi ini begitu ramai pas lebaran karena banyak yang pulang kampung. Setelah kami menaiki Jenjang Seribu, subhanallah pemandangan yang luar biasa indah dan mempesona.
Kita bisa melihat pemandangan yang begitu padu dan mempesona karena lokasinya yang diapit oleh gunung, perbukitan, lembah, sungai dan pemukiman masyarakat.
Jenjang Seribu saat ini belum jadi primadona dan destinasi unggulan wisata di Sumbar. Namun dengan potensinya tentu dapat dikembangkan lebih bagus lagi. Sehingga dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian. Ketika lokasi ini bisa berkembang tentu komoditi unggulan dapat dipasarkan lebih luar lagi baik komoditi pangan maupun kerajinan.
Harapan itu masih ada. Dengan sinergi berbagai pihak, tentu ini bisa diwujudkan bahkan bisa diakseskan dengan lokasi wisata Singkarak. Semoga.
*) Penulis adalah pemerhati wisata dan Direktur Mitra Peduli Indonesia (MPI)
Dimuat di http://sumbaronline.com Sabtu, 28 April 2012 – 12:50:03 WIB