Untuk mendalami jurnalistik, maka mulailah dari hal yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Dan yang paling awal kita lakukan adalah mulailah dari diri sendiri untuk menulis dan terus menulis. Hal ini kalau dilakukan secara berkesinambungan tentu akan menjadi karakter. Selanjutnya kebiasaan akan menjadi kepasitas atau keahlian dari seseorang.
Hal itu disampaikan Staf Pengajar STEI SEBI, Efri S. Bahri saat berdialog dengan para mahasiswa yang tergabung dalam Club Jurnalistik STEI SEBI di ruang dosen kampus STEI SEBI di Sawangan Depok Jawa Barat.
Sebagai gambaran, semangat untuk menjadi jurnalis begitu menyala pada diri mahasiswa. Walau berbagai persoalan teknis belum terpecahkan, namun mereka terus berusaha untuk bangkit memahami jurnalistik. Salah satunya adalah dengan melakukan dialog dengan para dosen.
Hal itulah yang dilakukan Club Jurnalistik STEI SEBI. Club ini merupakan wadah pembelajaran jurnalistik bagi mahasiswa STEI SEBI. Dan saat ini bersama Club ini sudah bergabung 30 mahasiswa.
Efri S. Bahri bersama dosen STEI SEBI, Hendro Wibowo dan Irvandi mendapat kesempatan menjadi rekan dialog Club ini. Banyak hal yang kami diskusikan. Mulai dari esensi kelembagaan Club ini dalam memberdayakan mahasiswa agar paham terhadap jurnalistik. Hingga diskusi kami mengerucut pada penyelenggaraan berbagai ide-ide cemerlang untuk memperkut keberadaan Club ini, diantaranya: menyelenggarakan event Pelatihan Jurnalistik, mengaktifkan blog clubjurnalistiksebi.blogspot.com, bedah buku dan lain-lain.
“Ada sebuah harapan dari dialog ini yakni: akan lahirnya penulis-penulis mudan handal. Semoga hal ini bisa terwujud. Tentu diperlukan upaya yang berksinambungan untuk mencapai cita-cita ini. Dan kami yakin para mahasiswa dengan segala potensi dan kelebihannya akan mampu mewujudkannya. Dan sebagai Koordinator Forum Aktif Menulis (FAM) Jabodetabek insya Allah siap untuk mensupport berbagai program kreatif yang diluncurkan Club ini,” pungkas Efri yang juga Staf Pengajar STEI SEBI ini.
http://depoknews.com/bersama-club-jurnalistik-stei-sebi-dari-semangat-lahirlah-sebuah-harapan/