JAKARTA (9/4) – Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, Minggu (14/4), akan menggelar Temu Penulis Muda di Jakarta. Kegiatan ‘Kopi Darat’ perdana ini dilangsungkan di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diikuti 50 peserta yang terdiri dari anggota FAM Indonesia yang berdomisili di Jabodetabek dan sekitarnya. Hal itu disampikan Efri S. Bahri selaku Koordinator FAM Wilayah Jabodetabek.
Lebih lanjut dikatakan, acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahim antaranggota dan calon anggota FAM Wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. “Pertemuan ini penting agar sesama anggota FAM dapat saling memberikan motivasi dan dukungan sehingga mampu menjadi penulis yang diandalkan di masa depan. Selama ini sesama anggota FAM berinteraksi melalui dunia maya dengan menggunakan jejaring sosial Facebook. Oleh karena itu, dengan adanya ‘kopi darat’ ini sesama anggota bisa lebih saling mengenal dan berbagi dalam berbagai kegiatan kepenulisan,” tambah Efri.
Ditambahkan Efri, ada dua agenda penting yang akan dibicarakan pada kegiatan ‘kopi darat’ perdana ini, yaitu: penyempurnaan struktur dan kepengurusan organisasi FAM Jabodetabek serta menyusun program jangka selama satu tahun ke depan.
“Kegiatan ini juga akan diselingi dengan aneka games motivasi. Dengan adanya kepengurusan diharapkan keberadaan FAM Jabodetabek ini dapat menjadi wadah alternatif bagi penulis muda untuk meraih prestasi,” jelas Efri.
FAM Indonesia adalah wadah kepenulisan nasional yang berpusat di Pare, Kediri, Jawa Timur dan bertekad melahirkan penulis-penulis muda Indonesia masa depan. FAM Indonesia juga berbasis di sekolah-sekolah dan melebur di tengah masyarakat dalam berbagai kegiatan kepenulisan.
Aktivitas kegiatan FAM Indonesia dapat diakses di www.famindonesia.com dan seluruh anggota bersilaturahim lewat media jejaring FAM Indonesia khususnya di grup facebook “Forum Aishiteru Menulis”. Puluhan anggota FAM juga telah menerbitkan buku, berkarya di berbagai media cetak dan online serta berprestasi di berbagai event kepenulisan, baik di tingkat lokal dan nasional. (*)