Itqanpreneurs.com – Berdasarkan penjelasan pada Wikipedia, Nyamuk adalah hewan golongan serangga yang termasuk dalam ordo Diptera (lalat), dan tergolong dalam famili Culicidae; genus yang berada dalam kelompok ini mencakup Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 negara yang merangkum 2700 spesies. Selanjutnya, laman Wikipedia mengungkapkan bahwa Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Pada akhirnya, Wikipedia juga menyebutkan bahwa dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai “mosquito”, berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya, nyamuk juga dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi) untuk mengisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu mengisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk mengisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah mengisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain. (Wikipedia, diakses 24/09/2023).
Nyamuk menjadi salah satu serangga yang memiliki peran sebagai vektor dari agen penyakit (Islamiyah et al., 2019). Ambari & Suena (2019) berpendapat bahwa Nyamuk juga menjadi penyebar berbagai penyakit. Selain itu, Ambari & Suena 2019) menganggap Nyamuk sebagai sumber transmisi demam berdarah, malaria, Chikungunya, dan ekstremitas (filariasis). Islamiyah et al. (2019) mengidentifikasi ada berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh nyamuk adalah Filariasis (kaki gajah), Chikungunya dan Encephalitis. Selanjutnya, Hadi et al. (2012) mengidentifikasi tiga jenis nyamuk, yaitu: Culex tritaeniorhynchus, Cx. quinquefasciatus, Cx. fuscocephalus. Pada penelitian terbaru, Sabir et al. (2017) mengidentifikasi ada 11 Jenis Nyamuk yang tergolong kedalam 4 genus yaitu Aedes, Anopheles, Armigeres, dan Culex. (Penulis ES Bahri)
Referensi
Ambari, Yani, and Ni Made Dharma Shantini Suena. 2019. “Uji Stabilitas Fisik Formulasi Lotion Anti Nyamuk Minyak Sereh.” Jurnal Ilmiah Medicamento 5(2):111–15. doi: 10.36733/medicamento.v5i2.844.
Hadi, Upik Kesumawati, Susi Soviana, Tatty Syafriati, Bagian Parasitologi, Departemen Ilmu, and Penyakit Hewan. 2012. “Ragam Jenis Nyamuk Di Sekitar Kandang Babi Dan Kaitannya Dalam Penyebaran Japanese Encephalitis.” Jurnal Veteriner 12(4):326-334–334.
Islamiyah, Madaniatul, Amin Setyo Leksono, and Zulfaidah Penata Gama. 2019. “Distribusi Dan Komposisi Nyamuk Di Wilayah Mojokerto.” Jurnal Biotropika 1(2):80–85.
Sabir, Moh., Annawaty Annawaty, and Fahri Fahri. 2017. “Inventarisasi Jenis-Jenis Nyamuk Di Desa Alindau, Donggala, Sulawesi Tengah.” Natural Science: Journal of Science and Technology 6(3):263–69. doi: 10.22487/25411969.2017.v6.i3.9200.