Forum Pemuda Bangun Negeri (FPBN) dan Dompet Sosial Ulil Albab (DSUA) Batam berdayakan pemuda dengan mengeglar Pelatihan Menulis
Pelatihan digelar untuk para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Peduli Anak Bangsa (Kompas) Batam.
Pelatihan yang digelar di Khazanah Supermall Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (24/10) mengusung tema “Menggapai Cita-Cita Lewat Menulis”. Manajer DSUA Hasan dalam sambutannya mengungkapkan para relawan selama ini aktif dalam melakukan aksi sosial bersama DSUA dalam bentuk bakti sosial, layanan medis dan lain-lain. “Kita berharap para relawan ini bisa semakin berperan di dalam membantu masyarakat. Pengalaman di masyarakat inilah yang diharapkan dapat menjadi bekal mereka untuk sukses dalam menggapai cita-cita mereka”, jelas Hasan sebagaimana siaran pers yang diterima MySharing, Selasa (27/10).
Sebagai nara sumber dalam pelatihan ini adalah Efri S. Bahri (Sekjen FPBN) yang memandu langsung praktik menulis feature. Pelatihan ini menggunakan metode participatory learning and action (PLA). Dimana para peserta diajak langsung melakukan praktik menulis”, ungkap Efri
Ditambahkan Efri, dengan menulis para pemuda bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan bangsa. “Dengan menulis para pemuda juga bisa menjadi juru dakwah baik di bidang pendidikan, ekonomi, sosia, lingkunganl dan sebagainya. Dengan demikian peran dan keberadaannya dirasakan banyak pihak. Apalagi saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada dua permasalahn besar yakni: problem perlambatan ekonomi dan darurat kabut asap. Dalam hal ini pemuda diharapkan mampu memberikan berbagai solusi alternatif”, jelas alumni Universitas Andalas ini.
Pada sesi kedua para peserta mendapatkan materi terkait dengan proses Menulis Kreatif dan Editing dengan nara sumber Prayogo P. Harto (Editor dan Wartawan Senior). Prayogo yang akrap disapa Yoyo ini menceritakan banyak tokoh-tokoh nasional dan para profesional yang lahir dari seorang penulis. “Jadi jangan ragu untuk menulis. Lakukanlah”, ajak Prayogo kepada peserta yang umumnya adalah para mahasiswa.
Prayogo juga terkesan dengan para peserta yang dalam waktu singkat mampu menulis sebanyak 500 kata. Untuk itu ia berharap para peserta terus melakukan proses pembelajaran. “Teruslah menulis dan lakukan proses editing, anda, maka anda akan dapat menghasilkan sebuah tulisan yang bernas”, pungkas Prayogo yang juga Staf Pengajar STEI SEBI ini.
on 27/10/2015