JAKARTA sebagai ibu kota negara senantiasa menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat Indonesia. Berbagai harapan anak negeri pun ditumpukan di kota ini.
Keinginan mereka sederhana saja, yakni mengubah nasib. Tapi, fakta bicara lain. Tidak semua orang yang ‘mengadu nasib’di ibu kota bisa sukses. Banyak di antara mereka bahkan menjadi beban masyarakat ibu kota.
Padahal desa-desa pun tidak kalah menjanjikan. Tapi itulah fakta, banyak orang berbondong-bondong ke ibu kota untuk mencari pekerjaan, menggapai kesuksesan.
Kita tentu sangat senang dan bahagia banyaknya putra putri bangsa yang sukses di ibu kota. Namun, di saat yang sama kita juga prihatian banyaknya kaum urban yang belum berhasil memperbaiki nasib. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan kenapa Yayasan MPI – Mitra Peduli Indonesia Tahun 2010 lalu di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor mendirikan SMK Mitra Indonesia.
SMK ini didedikasikan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya siswa-siswi yang berasal dari keluarga yatim dan dhuafa. SMK Mitra Indonesia dibangun di Desa Pasir Tanjung Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor.
Melalui program pendidikan, sebuah upaya membangun generasi masa depan yang mandiri telah ditekadkan MPI. Dukungan dan sinergi semua stakeholder yang telah dan terus berjalan menjadi spirit dan energi menyukseskan program pengembangan SDM.
Pendidikan merupakan salah satu upaya sistematis untuk membangun peradaban bangsa. MPI dengan visi membangun kejayaan bangsa melalui pengembangan masyarakat, berupaya berkontribusi dengan mendirikan SMK Mitra Indonesia, School of Enterpreneur.
Saat ini 20 orang siswa-siswi menempuh pendidikan formal SMK plus praktik enterpreneur. Keberadaan mereka sungguh diharapkan menjadi pelopor wirausaha di mana pun mereka berada. Berwirausaha tidak hanya untuk perkotaan. Di pedesaan pun mereka bisa membngun masa depan yang cemerlang. Sehingga mereka tidak menambah manisnya gula di kota.
Para siswa SMK pun bisa menjadikan desa sebagai tumpuan harapan mereka.
(Penulis Ketua Yayasan Mitra Peduli Indonesia)
ditulis oleh: efri s. bahri – pada tanggal Selasa, 29 November 2011 08:03 WIB
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/citizen_read/2730